Melanjutkan bahasan tentang Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai salah satu pendekatan belajar yang kontekstual dan bermakna, berikut saya tuliskan apa saja yang menjadi komponen dari CTL. Harapannya menggunakan panduan ini, CTL dapat dengan mudah diterapkan dalam kelas-kelas kita. Karena adanya 8 komponen, saya bagi menjadi 2 bagian (masing-masing 4 paparan) agar tidak terlampau panjang serta fokus dalam pembahasan. Apa sajakah komponennya ?
1. Konstruktivisme
Prinsip-prinsip pembelajaran konstruktivisme meliputi membangun interpretasi peserta didik berdasarkan pengalaman belajar, menjadikan pembelajaran sebagai proses aktif dalam membangun pengetahuan tidak hanya sebagai proses komunikasi pengetahuan, kegiatan pembelajaran bertujuan untuk pemecahan masalah, pembelajaran bertujuan pada proses pembelajaran itu sendiri, bukan pada hasil pembelajaran, pembelajaran berpusat pada peserta didik, dan mendorong peserta didik dalam mencapai tingkat berpikir yang lebih tinggi (Warsita (2009 : 90).
Adalah Piaget yang mengembangkan teori ini. Menurutnya, bahwa pada dasarnya setiap individu sejak kecil sudah memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Peserta didik, bukanlah seperti wadah kosong yang bisa dijejali dengan berbagai indoktrinasi pengetahuan oleh guru. Peserta didik sebenarnya mempunyai kemampuan dalam menyusun gagasan atau pengetahuan berdasarkan peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Gagasan atau pengetahuan yang disusun oleh peserta didik akan menjadi pengetahuan yang bermakna dan tidak mudah dilupakan. Oleh karena itu, guru hanya sebagai fasilitator, dengan cara merekayasa kondisi tertentu agar proses belajar dapat berlangsung. Dalam belajar harus diciptakan lingkungan yang mengundang atau merangsang perkembangan otak/kognitif perserta didik. Dengan demikian, model pembelajaran CTL melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan krratif dalam mencari dan menganalisis informasi secara mandiri, sehingga mampu memberdayakan peserta didik untuk belajar sendiri.