07/02/2025

dedysetyo.net

Berbagi Semangat, Menyebarkan Inspirasi..

Merakit Kata Menyambung Makna

Kelas Menulis Para Pendidik di SDIT Uswatun Hasanah Tamansari, Bogor.

Jika Erin Gruwell pada tahun 90an berhasil mempersaudarakan pertikaian dua kubu siswanya yang berasal dari perbedaan warna kulit melalui journaling tulisan. Maka melalui medium tulisan pula, akan menjadikan sesama kawan yang tadinya tidak saling mengenal menjadi bersahabat. Anda dapat menyimak lebih lanjut dari film berjudul “Freedom Writers“, kisah seorang guru dari Long Beach USA yang menginpirasi jutaan guru lainnya dari berbagai negara lain.

Mendiang Prof Habibie dalam buku biografinya juga pernah mengatakan, setelah dukanya yang demikian besar karena kehilangan istri tercinta (Almh. Ibu Ainun), beliau merasakan keguncangan yang hebat, hingga hampir-hampir membuatnya “lupa”. Dokter beliau menawarkan, apakah ingin tiap hari dikunjungi dokter dan minum obat-obatan rutin, ataukah tinggal di RSJ (Rumah Sakit Jiwa), ataukah menjalani proses terapi lain melalui menulis. Beliau memilih opsi yang terakhir: menulis. Terinspirasi dari buah karya melalui tulisan beliau, muncullah film mega best seller dengan judul “Habibie- Ainun” yang akhirnya banyak menginspirasi orang lain tentang kesetiaan, ketulusan, dan kisah hidup Habibie Ainun dimasa mudanya.

Poster Film Habibie Ainun, MD Pictures, 2012.

Menulis ini memang ajaib, manfaatnya banyak sekali. Mulai dari penyebaran informasi, dokumentasi, sampai dengan manfaat rekreasional. Sejatinya aktivitas ini mudah untuk dilakukan, namun tak semua orang melakukannya. Kegiatan menulis akan “menagih” memory Anda yang berkaitan dengan tulisan, kemampuan observasi, hingga menyambungkan dots gagasan satu dengan yang lainnya. Membuat yang tadinya abstrak menjadi kongkret. Sehingga menulis ini selalu butuh “amunisi” bahan bacaan yang dapat menyuplai kata dan kalimat.

Melalui keminatan ini pula, kelas menulis kami terbentuk. Berasal dari sudut-sudut desa dan kecamatan yang berbeda, kawan-kawan yang tadinya tidak saling mengenal menjadi lebih bersahabat.

See also  Strategi Penerapan Contextual Teaching and Learning di Kelas (tulisan ke 1 dari 2 tulisan)

Pertemuan perdana kami dimulai di SDIT Uswatun Hasanah pada hari Sabtu 28 Desember 2024 lalu. Kami berbincang tentang latar belakang dan pengalaman kepenulisan masing-masing. Dilanjutkan dengan sesi materi tentang motivasi menulis, memilih bidang dan topik opini, serta mengambil data dan fakta untuk bahan tulisan.

Kelas Menulis Para Pendidik di SDIT Uswatun Hasanah Tamansari, Bogor. Foto ini diambil oleh Mbak Dian Septarina.

Diskusi kepenulisan berlangsung dengan santai, interaktif, namun tetap sarat dengan manfaat. Semua peserta sangat antusias dengan kegiatan ini.

Jika tak ada aral melintang, semoga kami bisa membuat buku antologi yang berasal dari tulisan semua peserta dalam waktu dekat. Kami meyakini, sesungguhnya tidak ada cita-cita yang terlalu besar, yang ada adalah usaha dan doa selalu berbanding lurus dengan besarnya karya. Makin besar usaha dan doanya, maka insyaAllah makin besar juga karya yang dihasilkan.

Pertemuan akan dilanjutkan dalam dua pekan mendatang, diselingi dengan exercise (latihan) secara berkala.

Dengan berbekal semangat ingin belajar lebih jauh tentang dunia kepenulisan, semoga dapat “mengasah pena” kami menjadi lebih “tajam” sehingga dapat menginspirasi melalui karya-karya tulisan yang berkualitas. Amiin.