Tulisan ini merupakan seri berikutnya dari kuliah sub kajian Analisis Jurnal Internasional terpublikasi tentang Teknologi Pendidikan, Teknologi Pembelajaran dan Evaluasi. Pada judul ini membahas tentang evaluasi berbasis komputer dalam e-learning ternyata memiliki varian yang beragam untuk mengukur kemampuan siswa. Dari total 25 model evaluasi, saya baru membahas 11 diantaranya, dilengkapi dengan gambar peraga tiap modelnya diharapkan akan mempermudah dalam pengkajian. Ditulis sebagai pendahuluan dan “pemantik” bagi Anda yang minat dalam bahasan ini.
Selamat membaca !
Penelitian dari :
Kathleen Scalise & Bernard Giford
Judul Penelitian :
Computer-Based Assessment in E-Learning: A Framework for Constructing “Intermediate Constraint” Questionsnd Tasks for Technology Platforms
(Penilaian Berbasis Komputer dalam E-Learning: Sebuah Kerangka untuk Membangun Pertanyaan Dan Tugas untuk Platform Teknologi)
Nomor Jurnal :
Volume 4, Number 6 · June 2006
Penerbit :
Technology and Assessment Study Collaborative Caroline A. & Peter S. Lynch School of Education, Boston College
Preferred citation :
Scalise, K. & Giford, B. (2006). Computer-Based Assessment in E-Learning: A Framework for Constructing “Intermediate Constraint” Questions and Tasks for Technology Platforms. Journal of Technology, Learning, and Assessment, 4(6). Retrieved [date] from http://www.jtla.org
Pendahuluan
Hadirnya teknologi Internet berupa Web atau WWW (World Wide Web) dengan berbagai macam teknologi pendukungnya, telah memungkinkan dilakukannya komunikasi dan layanan informasi secara mudah dan efisien. Dengan menggunakan protokol http (hypertext tranfer protocol) sebagai basis komunikasi baku di Internet, semua bentuk komunikasi tradisional dapat dilakukan melalui Internet, bahkan lebih efektif, karena dimungkinkan penggabungan semua komponen multimedia ke dalam Web. Dalam bidang pendidikan, teknologi informasi telah dimanfaatkan untuk menunjang layanan administrasi, proses pembelajaran, pendaftaran ulang, perpustakaan, akses nilai, pencarian referensi secara cepat dan mudah, proses penelitian, pembayaran SPP, bahkan untuk pelaksanaan assessment di sekolah. Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran ataupun dalam assessment siswa (bisa berupa ulangan atau tugas), memungkinkan peserta melakukan tes dari tempat yang berbeda, baik itu dalam jaringan internet maupun dalam jaringan intranet. Komputer- komputer yang dihubungkan ke Internet dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni komputer penyedia layanan (server) dan komputer pengguna layanan (client).
Penggunaan teknologi untuk melakukan assessment kepada siswa disekolah berhasil mendorong ukuran validitas yang tinggi dalam hasilnya, memotivasi siswa dalam pengerjaannya, selain itu bentuk penyajian soal juga lebih interaktif dan harapannya sesuai dengan tujuan pengukuran yang ingin dicapai, dengan kata lain pengukurannya lebih kontekstual.
Bennet pada tahun 1993 dalam bukunya memunculkan pernyataan “poor attitudes toward learning and incorrect inferences about its purposes…for example that there is only one right answer, that the right answer resides in the head of the teacher or test maker, and that the job of the student is to get the answer by guessing” menyatakan bahwa menggunakan format pengukuran pilihan ganda dengan satu jawaban pada pilihan opsional memungkinkan siswa dapat mengerjakan dengan cara menebak, hal ini tentu saja membuat pengukuran akan tingkatan kemampuan siswa menjadi tidak valid.