Dalam bukunya yang berjudul “Instructional Technology and Media for Learning”, Sharon E Smaldino menjelaskan begitu banyak media yang dapat digunakan untuk mendorong percepatan penerimaan siswa terhadap pembelajaran. Khusus pada bab tentang video, tulisan ini merupakan terjemah dari catatan beliau agar lebih mudah dipahami dan berguna untuk penelitian bagi teman-teman yang membutuhkan literatur ini. Karena total ada 16 halaman (A4), saya sajikan dalam 4 tulisan berseri. Selamat membaca !
1. Seri 1. Berisi Materi : Pemanfaatan Video di Ruang Kelas, Special Attributes
3. Seri 3. Berisi Materi : Memproduksi Video dan Contoh-contoh Produksi Video Inspiratif
4. Seri 4. Berisi Materi : Memilih dan Menggunakan Video
Outline / isi / garis besar
- Pengantar
- Video di ruang kelas
- Atribut / ciri khusus
- Format / bentuk video digital
- Format / bentuk video analog
- Keuntungan / kelebihan
- Keterbatasan / kekurangan
- Penggabungan / integrasi
- Pemilihan video
- Memproduksi video
- Rangkuman
Tujuan : Memahami dengan tepat aplikasi video dalam suatu ruang kelas P-12.
Hasil pengetahuan / Tujuan pembelajaran :
1. Membuat contoh-contoh asli dari aplikasi video di dalam masing-masing domain intruksional – kognitif, afektif, motorik, dan interpersonal
2. Mendeskripsikan aplikasi-aplikasi instruksional khususnya yang tepat untuk video
3. Mendeskripsikan atribut/simbol-simbol video
4. Mengidentifikasi lima format video secara umum dan membandingkan suatu karakteristik, keuntungan, dan keterbatasan pada masing-masing format
5. Mendeskripsikan teknik-teknik untuk memproduksi video oleh siswa dan guru
6. Outline suatu proses untuk pemilihan video, memasukkan paling sedikit lima kriteria penilaian
Pengantar
Buku ini menawarkan pendekatan sistematis bagi guru dalam penggunaan teknologi dan media untuk memajukan pembelajaran siswa. Pada bab ini kita akan mengenal lebih dalam suatu karakteristik dan efektifitas menggunakan video dalam pembelajaran. Video dapat diproduksi oleh siswa sama baiknya seperti yang dibuat oleh guru. Awalnya, konsep video sama dengan siaran televisi, tetapi konsep ini telah diperluas/dikembangkan dalam 60 tahun yang lalu. Sudah terdapat bentuk media elektronik yang melibatkan “gambar bergerak” untuk menyampaikan pesan yang disebut sebagai video. Pada tulisan ini kita menggunakan istilah (term) untuk merujuk pada perangkat elektronik yang menyimpan gambar bergerak (videocassettes, DVD, komputer berbasis video/computer based video, dan video internet). Teknologi baru telah berkembang sebab pemancar informasi elektronik lebih murah dan lebih efesien daripada pemindahan informasi, barang-barang, dan orang secara fisik. Bab ini akan menyampaikan informasi dalam berbagai macam tipe teknologi video yang tersedia bagi guru dan bagaimana ini digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran siswa.
A. VIDEO DIRUANG KELAS
Menurut Nugent (2005), banyak guru menggunakan video untuk mengantarkan suatu topik, dalam menyampaikan materi, menyediakan pengulangan (remediasi), dan untuk pengayaan (promote). video dapat digunakan di semua lingkungan instruksional melalui kelas-kelas, kelompok-kelompok kecil, dan individu siswa.
Para siswa mampu menumbuhkan kemampuan melalui program televisi berdurasi pendek lebih baik daripada program berjangka 30 menit. Seperti dibanyak tayangan, jalan sesama (sesame street) berubah tema/adegan setiap beberapa menit. Video-video singkat di dalam video yang berdurasi panjang memberikan keleluasaan maksimal bagi guru dalam memajukan pembelajaran khususnya yang berhubungan dengan kebutuhan siswa. Suatu kecenderungan (trend) hari ini adalah menayangkan media video berdurasi pendek, bagian-bagian singkat dimana guru dapat memasangkan dalam bermacam cara untuk mendukung bermacam penggunaan skenario (Nugen, 2005, p.61).
Pelatihan berbasis video melalui banyak soundtracks dapat mengatasi perbedaan tipe-tipe pembelajar. Teks dapat dimainkan dalam banyak bahasa dan digunakan pada subjudul atau keterangan isi video. Banyak DVD menawarkan kemampuan untuk memperlihatkan (view) suatu obyek dari beragam sudut pandang yang dipilih oleh penguna. Disk menawarkan pencarian indeks dengan judul, bab, track atau kode waktu untuk panduan secara cepat. Barcodes dapat disisipkan pada materi teks untuk mengakses bagian-bagian video pada DVD.
Video tersedia dalam banyak tema dan untuk semua type pembelajar dalam semua domain instruksional-kognitif, afektif, motorik dan hubungan atarpribadi (interpersonal). Mereka dapat membawa pembelajar hampir kemanapun, melebihi batas dinding kelas. Objek yang sangat besar yang tidak mungkin dibawa kedalam kelas dapat dipelajari sama baiknya dengan obyek kecil yang tidak mungkin dilihat dengan mata telanjang. Peristiwa yang terlalu berbahaya untuk diobservasi, seperti suatu gerhana matahari, dapat dipelajari dengan aman. Waktu dan biaya perjalanan lapangan (field trip) dapat dihindari. Banyak perusahaan dan taman nasional menyediakan video wisata untuk mengamati garis pertemuan, pelayanan, dan gambaran alam.
- Domain kognitif
Didalam domain kognitif, pembelajar dapat mengobservasi kejadian dramatis dari peristiwa sejarah dan rekaman aktual peristiwa yang baru saja terjadi. Warna, suara, dan gerakan membuat kepribadian/tayangan menjadi hidup. Video dapat meningkatkan/lebih bermakna dari suatu buku teks dengan memperlihatkan proses, hubungan-hubungan, dan teknik. Para siswa dapat membaca buku melalui tontonan video. Anda dapat meminta siswa membaca sebelum memperlihatkan (video) sebagai pengantar menuju tema atau menggunakan video untuk menarik siswa untuk membaca suatu topik tertentu.
- Domain afektif
Ketika ada unsur emosi atau suatu hasrat (desire) dalam pembelajaran afektif, video biasanya bekerja/berhasil baik. Model-model peran dan pesan dramatis video dapat mempengaruhi sikap-sikap. Oleh karena potensi besar video dalam mempengaruhi emosi, maka video dapat digunakan dalam membentuk sikap individu dan sosial. Program-program film dokumenter (documentary) sering ditemukan untuk mendapatkan dampak yang dapat diukur pada sikap siswa. Film Dokumenter telah dibuat selama the Great Depression, sebagai contoh, yang membawa penderitaan dari jaman itu pada siswa yang tidak pernah mengetahui waktu itu. Pemahaman budaya dapat dikembangkan seusai memperlihatkan video penggambaran/tayangan manusia di seluruh bagian dunia.
- Domain motorik
Video merupakan hal besar untuk memperlihatkan bagaimana sesuatu itu bekerja. Sebagai contoh, adanya suatu video pendidikan singkat yang disebut Colonial Cooper. Dibuat di Colonial Williamsburg, video tersebut memperlihatkan bagaimana di abad ke-18 pekerja ahli telah membuat suatu senjata. Mendemonstrasikan suatu keterampilan motorik dapat lebih mudah terlihat melalui media daripada di kehidupan nyata. Jika Anda sedang mengajarkan proses tahap demi tahap, Anda dapat menunjukkannya dalam waktu yang nyata, mempercepatnya sampai memberikan sebuah kejelasan, atau melambatkannya pada tampilan detail yang spesifik. Melalui DVD Anda dapat menghentikan suatu adegan agar seksama mempelajarinya atau menggerakkan forward (meneruskan) satu frame di suatu waktu. Perekaman tampilan (performance) siswa dapat dipakai sebagai umpan balik. Pembelajar dapat mengamati performance mereka dan juga menerima umpan balik dari teman dan guru.
- Domain interpersonal
Dengan melihat program video secara bersama-sama, suatu kelompok pembelajar yang berbeda dapat membangun dasar pengalaman bersama sebagai suatu katalisator untuk diskusi. Ketika siswa sedang belajar keterampilan interpersonal, seperti pemecahan masalah dan hubungan pertemanan, mereka dapat mengamati orang lain lewat video untuk demonstrasi dan analisis. Mereka dapat mempraktikkan kemampuan interpersonal mereka dan direkam, menyaksikan diri mereka sendiri, dan menerima umpan balik dari teman sebaya dan instruktur. Bermain peran vignettes dapat dianalisa untuk menentukan (determine) apa yang terjadi dan menanyakan kepada pembelajar apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Membuka-menutup dramatisasi dapat menyampaikan konfrontasi tak terpecahkan (unresolved konfrontas)i, meninggalkannya pada pemirsa (viewer) untuk mendiskusikan berbagai cara pemufakatan/ pemecahan melalui suatu masalah.
- Virtual Field Trips
Video bisa membawa siswa pada tempat dimana mereka tidak dapat mengunjunginya. Anda dapat membawa siswa Anda ke Hutan hujan Amazon, hutan rimba di New Guinea, atau padang rumput frozen Arctic. Banyak dari kita tidak akan pernah melakukan perjalanan ke Afrika atau menghabiskan beberapa bulan ke gunung-gunung di padang Alaska untuk mengamati perilaku binatang buas. Kita bisa pergi ke tempat-tempat tersebut dan banyak yang lainnya melalui video.
- Documentary
Video merupakan media utama untuk mendokumentasikan kejadian aktual dan membawanya ke dalam kelas. Suatu documentary menghubungkan melalui fakta, bukan fiksi atau versi-versi yang dikhayalkan dari fakta (gambar 11.1). Usahanya untuk menggambarkan kebenaran esensial sejarah tentang situasi nyata dan manusia. Jaringan komersial (siaran, dan kabel) dan suatu Sistem Penyiaran Publik secara tetap memproduksi dokumentasi penting. To the Ends of the Earth memungkinkan siswa pada pengalaman kisah suatu perjalanan laut yang berbahaya berdasar pada novel William Golding’s dengan judul sama. Miniseri The Civil War merupakan satu contoh presentasi dokumentasi suatu periode kritis sejarah Amerika. Program seperti NOVA dan National Gegraphic khususnya dokumentasi ilmiah, budaya dan alam. Virtual tersebut ditayangkan di TV melalui video.
- Dramatization (Dramatisasi / menggugah perasaan)
Video mempunyai kekuatan untuk membuat siswa anda terpesona dan memunculkan sisi kemanusiaannya. Contohnya, program televisi seperti CSI, dapat membawa mereka kedunia peradilan (forensic) untuk mengamati tentang apa yang terjadi selama investigasi kejahatan. Tampilan film melalui video menawarkan banyak pilihan bagi siswa dan guru.
- Video Storytelling ( Penjabaran cerita)
Kita senang mendengarkan dan menceritakan berbagai kisah. Cerita dapat menjadi hiburan yang berisi keterangan. Penjabaran cerita adalah kemampuan yang penting untuk membangun siswa menjadi kreatif saat mereka membangun berbagai kemampuan yang mereka miliki. Kemampuan visual, kemampuan menulis, dan kemampuan membuat video. Tujuannya seharusnya mengajar siswa untuk mengekspresikan idenya melalui cerita.Dalam prosesnya para siswa dapat melakukan keduanya, mengajar dan belajar satu sama lain.
B. SPECIAL ATTRIBUTES ( CIRI-CIRI KHUSUS)
Kebanyakan kita berpikir bahwa video adalah sebuah media yang dirancang untuk menghasilkan gambaran nyata dari dunia disekitar kita. Kita seringkali lupa bahwa dasar pembuatan video adalah kemampuan memanipulasi / merekayasa waktu dan ruang. Rekayasa ruang dan waktu tidak hanya menyajikan akhir yang kreatif dan menggugah perasaan, ini juga berpengaruh terhadap pendidikan.
- Manipulation of Time ( Manipulasi waktu)
Video memungkinkan kita untuk mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengamati suatu peristiwa. Sebagai contoh; ini akan memakan waktu bagi siswa untuk betul-betul mengamati sebuah jalan layang dibangun, tetapi dengan video yang diedit dengan cermat akan menghasilkan tayangan bagian- bagian penting dari suatu peristiwa dalam beberapa menit. Kita juga bisa memindahkan segmen waktu, contohnya anda mungkin terbiasa dengan adegan hari ini yang berlanjut dengan besok kita tahu adegan itu telah berganti hari meski malam tidak ditayangkan.
- Compression of time ( Pemadatan waktu).
Video dapat memadatkan waktu yang diperlukan untuk meneliti suatu peristiwa. Bunga sudah mekar sebelum kita mengedipkan mata, bintang dapat melintasi langit malam. Teknik ini dikenal sebagai “time lapse” jangka waktu/ selang waktu yang sangat bermanfaat dalam pendidikan. Sebagai contoh ; proses kepompong menjadi kupu-kupu sangat lama untuk diamati secara nyata, tetapi dengan bantuan videography time lapse, kupu-kupu dapat muncul dari kepompong dalam hitungan menit.
- Expansion of Time ( perpanjangan waktu).
Waktu bisa juga diperluas/diperlama dengan tehnik “slow motion” gerak lambat. Beberapa kejadian terjadi begitu cepat sehingga terlalu cepat untuk dilihat dengan mata telanjang. Videography dengan kecepatan dapat memperlambat gerakan sehingga kita dapat mengamati proses tersebut.
- Manipulation of Space ( manipulasi ruang)
Video memungkinkan tayangan alam semesta yang luas dan yang sempit yang mana dilihat dari jarak yang sangat dekat atau dilihat dari jarak yang sangat jarak jauh. Siswa dapat mengamati bumi dari satelit ruang angkasa, sebaliknya siswa dapat juga mengamati pembelahan sel lewat mikroskop.
- Animation (animasi)
Waktu dan ruang dapat juga dimanipulasi oleh animasi. Ini adalah teknik yang mengambil keuntungan dari gambar secara terus menerus/ berurutan untuk memberikan gerak dari obyek yang tidak bergerak. Ada banyak jenis membuat animasi, tetapi pada dasarnya animasi dibuat dari serangkaian gambar, foto, atau gambar dari computer.
- Understanding Video Convention (Memahami kaidah dalam video )
Kebanyakan dari kita sudah bisa menerima alat dan teknik yang digunakan video untuk merekayasa waktu dan ruang. Kita tahu bahwa atlit yang melompat dan berhenti diudara bukan karena membeku tetapi itu hanya kilas balik bukan kejadian sebenarnya. Guru harus mampu menerangkan makna kaidah video itu saat siswa belajar memahami kilas balik. Video tidak sendirian dalam menerima kaidah interpretasi dan apresiasi. Tehnik kilas balik juga digunakan di karya sastra dan biasanya sudah diterima pembaca.
More Stories
Merakit Kata Menyambung Makna
Cendekia Sebagai Cahaya
Hari Guru Nasional; Tantangan dan Harapan