Artikel berikut merupakan rangkaian/series dari topik Knowledge Management. Disarankan membacanya runtut dari awal agar mendapatkan gambaran utuh Why, What dan How nya. Selamat mengikuti.
Part 1 : Mengapa Knowledge Management ?
https://dedysetyo.net/2020/11/25/mengapa-knowledge-management/
Part 2 : Berawal dari Kue
https://dedysetyo.net/2020/11/27/berawal-dari-kue-seri-knowledge-management-2/
Part 3 : Penerapan praktis Knowledge Management di dunia pendidikan
https://dedysetyo.net/2021/01/06/penerapan-praktis-knowledge-management-di-dunia-pendidikan-seri-knowledge-management-3/
Record Video Webinar
Implementasi Knowledge Management dalam Dunia Pendidikan
Part 1 : https://www.youtube.com/watch?v=iarei_VoNtM
Part 2 : https://www.youtube.com/watch?v=g3k6HK2AzcY
Pada awalnya Knowledge Management (KM) merupakan disiplin ilmu yang banyak digunakan dalam dunia industri atau perusahaan, inspirasi dari Ikujiro Nonaka pada tulisan sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan Knowledge Management yang tepat, akan dapat membantu memutuskan rantai masalah yang terjadi dengan efektif. Kabar baiknya, Knowledge Management ini sebagai disiplin ilmu yang banyak beririsan dengan disiplin ilmu lainnya, kalau kita mempelajari bagaimana SOP (Standard Operational Procedure) dibuat, sebagai sebuah perwujudan dari KM, maka kita juga belajar tentang disiplin Business Process Management. Pada dunia IT, KM juga berkorelasi dengan Data Mining dan Information System. Pada dunia manajemen, KM bersentuhan dengan disiplin Organization Management.
Namun bagaimana tantangan menerapkan Knowledge Management dalam dunia pendidikan, lebih spesifik di sekolah ?. Apa saja manfaat penerapan KM dalam dunia pendidikan ?. Saya kira paling tidak ada dua sektor yang berperan sebagai produsen sekaligus konsumen pengetahuan , yakni Manajemen dan Guru/Pendidik nya. Saya coba inventaris ada beberapa manfaat sebagai berikut.
Manfaat penerapan KM di sekolah

Lalu dari mana kita mulai ?. Uraian ini akan membahasnya lebih dalam.
Paling awal, tentunya kita pastikan bahwa kita tahu dimana saja operasional sekolah bekerja.
Wilayah Penerapan KM di sekolah
Layanan di sekolah, secara umum dan inti berada pada domain pembelajaran, proses utama pembelajaran dari guru kepada siswa, pengembangan dan pelatihan guru, manajemen dimana semua keputusan diambil dengan berbagai pertimbangan dan case yang melingkupi, dan layanan daya dukung lainnya, termasuk didalamnya Penerimaan Siswa Baru (PSB) dan pendukung pencapaian prestasi siswa.
Dalam perjalanannya, sejauh umur sebuah lembaga berdiri, maka akan ditemukan banyak sekali peristiwa yang menjadi latar belakang, persoalan bahkan bagaimana persoalan itu ditemukan solusinya. Hal ini biasanya terserak dimana-mana, kalau bicara tentang penerimaan siswa baru, ini bisa ditemukan dibagian kesiswaan atau kehumasan, tentang prestasi akademik siswa ada di bagian kurikulum, tentang pengembangan kompetensi guru, ada diwilayah SDM dan seterusnya. Namun ada istilah yang selalu dilibatkan disana, yakni : data, informasi dan pengetahuan.
Apa beda Data, Informasi dan Pengetahuan ?
Tiga istilah ini sering kita temui dalam penyelenggaraan pendidikan, bahkan sudah menjadi istilah umum dalam masyarakat. Apa sebenarnya definisi dan penerapan yang tepat dalam menggunakan tiga istilah ini ?
Agar lebih memudahkan dalam penggunaan tiga istilah ini, saya mulai dari contoh-contohnya.
Contoh Data :
• Si A, dan B tidak hadir jam ke 3 PJJ pada hari senin
• Si C dan D, berhasil menambah 100 kosakata baru bahasa inggris pada bulan ke 2 di sekolah
Dua contoh diatas mewakili bagaimana Data diungkapkan, artinya masih mentah sekali dan masih butuh proses lebih lanjut. Data sejatinya merupakan entitas yang tidak membawa arti, kumpulan dari fakta dan catatan tentang suatu kejadian.
Contoh Informasi (bersifat generalisasi) :
• 75% siswa memiliki koneksi internet yang stabil pada hari senin
• 80 % siswa kelas 11, rerata penambahan kosakata baru minimal 100 kata, ada 80% siswa.
Lebih dalam dibandingkan dengan “Data ” sebelumnya, Informasi merupakan hasil kompilasi, pengolahan dan statistik dari suatu data yang terkumpul.
Contoh Knowledge (Pengetahuan) => Pola/Pattern :
• Jika guru sudah memiliki persiapan 10 menit sebelum kelas PJJ dimulai, sebagian besar siswa akan lebih fokus dan siap dalam pembelajaran
• Jika setiap siswa diberikan kesempatan berbicara dalam Bahasa inggris minimal 10 menit sehari, maka akan menambah kosakata nya minimal 100 kata dalam satu semester.
Sehingga Knowledge merupakan hasil kompilasi informasi yang berbentuk pola/pattern, rule bahkan sekaligus solusi dari permasalahan-permasalahan yang pernah ada. Knowledge ini dibandingkan dengan Data dan Informasi memiliki nilai tertinggi.
Lihat pada gambar dibawah, sekaligus penjelasan tentang bagaimana knowledge dibuat.

Pada bagan tersebut dijelaskan bahwa aliran pembuatan knowledge dimulai dari Data – Informasi – Pengetahuan. Empat wilayah yang kita sepakati akan digarap KM nya adalah pada
- Manajemen dan Organisasi
- Pembelajaran
- Supporting Siswa
- Pencapaian Siswa
Kemudian pada masing-masing wilayah tersebut, tahapan berikutnya adalah menentukan aktivitas mana yang kita deteksi ada “Knowledge” didalamnya, begitu juga dengan jenis knowledgenya, apakah dalam bentuk Tacit ataukah Explicit.
Tabel berikut ini memberikan contoh bahwa dimasing-masing wilayah dan aktivitasnya kita deteksi apa saja bentuk pengetahuan didalamnya.

Sebagai contoh, pada wilayah Pembelajaran, kita zoom in dibagian aktivitas Teaching and Learning, disana akan kita tangkap knowledge nya ada pada 5 hal yakni, Teaching activities, Teacher ethic and law, curriculum analysis, course evaluation dan report analysis.
Pada tulisan berikutnya, akan dibahas tentang bagaimana pembuatan pengetahuan baru ternyata dapat dimanajemen sedemikian rupa sehingga memunculkan pengetahauan-pengetahuan berikutnya, dan dahsyatnya ini bisa dikolaborasikan antar aktivitas dalam pembelajaran.
Demikian tulisan pada part ini, nantikan part berikutnya. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Info Penting

Akses Youtube Channel Dedy Setyo Afrianto untuk beragam informasi penting lainnya. Jangan lupa subscribe, like dan komen.
More Stories
Belajar Kehidupan dari Perjalanan
Merakit Kata Menyambung Makna
Cendekia Sebagai Cahaya