Laju pertumbuhan koneksi internet, setelah masa pandemi dimulai semenjak bulan Maret 2020 menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Ketika setiap warga masyarakat menjalankan hampir semua aktivitasnya dari rumah, Belajar Dari Rumah (BDR), Work From Home (WFH), Meeting at Home dan berbagai aktivitas produktif lainnya, maka mutlak kebutuhan terhadap koneksi internet semakin menjadi-jadi.
Publikasi dari Hootsuite, setelah monitor pada aktivitas warganet Indonesia pada bulan Januari 2021 lalu, menunjukkan bahwa 202,6 juta warga (atau sama dengan 73,7% dari total populasi), telah terhubung ke dunia maya. Bisa juga Anda lihat pada infografis dibawah ini.
Hal ini sekaligus konfirmasi bahwa kanal media internet, perlahan namun pasti akan menjadi jalur yang diandalkan sebagian warga, ketika dominan kegiatan mereka hanya berada di rumah saja.
Internet saat ini memiliki peranan sangat penting dalam rangka menghubungkan antara pemilik informasi dengan penggunanya, ditengah kepungan berita hoax yang makin menjadi-jadi dengan berbagai bentuknya ditengah-tengah perbincangan warganet, maka tugas kita sebenarnya adalah memunculkan arus baru pemberitaan/informasi yang tetap valid, informatif dan profesional. Saya sendiri meyakini, kerja keras memberangus berita hoax, adalah tugas akbar semua warganet. Sehingga jika masing-masing warganet menyuplai dunia maya dengan informasi yang valid, maka tak ada tempat untuk pemberitaan hoax.
Proffesional Branding
Karena saking pentingnya internet ini, berubah juga cara-cara manusia berinteraksi dan memasarkan idenya. Sebagai contoh, pada lembaga penyedia lapangan pekerjaan yang hari ini ada, jika dulu barangkali sudah cukup hanya dengan melihat calon pelamar kerjanya dengan selembar Curriculum Vitae (CV) nya, maka cara baru yang sudah cukup marak saat ini, banyak lembaga penyedia lapangan pekerjaan akan melihat pelamarnya dengan mencarinya pada laman search engine atau melalui akun media sosialnya. Jika dianggap sesuai dengan kriteria, maka baru akan dilihat CV nya, jika tidak, jangan berharap untuk masuk pada tahap seleksi berikutnya. Hal ini yang sering dinamakan Proffesional Branding.
Kebutuhan Proffesional Branding ini tidak hanya milik individu, namun juga kebutuhan lembaga/komunitas/institusi. Sebuah lembaga berkepentingan untuk menyediakan informasi yang lengkap, valid dan memiliki “taste” profesional.
Lembaga Kemahasiswaan yang berada dibawah naungan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, beberapa waktu yang lalu berkesempatan untuk berbincang bareng Saya tentang pembuatan dan pengelolaan website lembaganya. Harapannya agar dapat membangun sendiri websitenya, serta belajar bagaimana agar pengelolaan website lembaganya dapat sustainable dimasa depan. Sebuah kehormatan bagi saya bisa berkesempatan memberikan materi kepada teman-teman mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya yang penuh antusias dan semangat ini.
Pelatihan ini dimulai dari tahap strategik dan diakhiri dengan paparan teknis. Dilengkapi berbagai diskusi tentang bagaimana cara membuat tulisan yang populer, mengelola website agar tetap sesuai dengan harapannya.
Semoga bermanfaat.
#Dokumentasi kegiatan, ucapan terima kasih dan e-certificate pembicara
More Stories
Hari Guru Nasional; Tantangan dan Harapan
Maulid Nabi dalam Perspektif Kepemimpinan
Pentingnya Literasi Numerasi Sebagai Modalitas Kemajuan Bangsa