27/04/2024

dedysetyo.net

Berbagi Semangat, Menyebarkan Inspirasi..

9 Langkah Memasarkan e-learning di Lembaga Anda

Studi Forrester Grup tentang penerapan e-learning pada tahun 2000 kepada 40 perusahaan besar menyebutkan bahwa 68% menolak untuk mengikuti pelatihan/kursus yang menggunakan konsep e-learning. Ketika e-learning itu diwajibkan kepada mereka, 30% menolak untuk mengikuti (Dublin, 2005). Tidak hanya disitu, studi lain juga mengindikasikan bahwa dari orang-orang yang mengikuti e-learning 50-80 % yang mengikuti e-learning  tidak pernah menyelesaikannya sampai akhir (Delio, 2000).

Begitulah fakta sekaligus gambaran penerapan e-learning yang selaras ketika kami temukan di lembaga-lembaga/organisasi yang akan dan sedang menerapkan e-learning.

Merujuk pada dokumen TIER1 Performance sebuah organisasi yang berpengalaman dalam peningkatan performance SDM yang terdiri dari expert pembelajaran, desainer dan pengembang teknologi memaparkan beberapa tahapan road map pengembangan e-elarning yakni dengan ilustrasi sebagai berikut  :

nampak, bahwa pada tahapan ke 4 yang tidak boleh dilupakan adalah strategi pemasaran yang efektif (marketing/pemasaran).

Tulisan ini akan memaparkan 9 langkah untuk memasarkan e-learning di lingkungan anda, sebagai informasi langkah-langkah ini diadaptasi dari metode SHIFT learning sebuah perusahaan yang terdiri dari pakar e-learning dari Amerika Utara. Artikel ini sedianya adalah untuk mereka pengambil kebijakan strategis yang memiliki kewenangan struktural.

Yuk kita mulai saja uraiannya, yakni :

1. Seting Tujuan.

Jika lembaga anda belum memiliki tujuan yang spesifik dalam penggunaan e-learning ini, kini waktunya merumuskannya dengan lebih detail lagi. Jika telah mempunyainya, maka rapikan seting tujuan anda dalam 4 keyword ajaib ini, SMART :

  • Specific (Jelas, tidak global/umum)
  • Measurable (Terukur, standarnya bisa dibuktikan)
  • Achievable (Dapat dicapai)
  • Realistic (Realistis)
  • Timed (Panduan Waktu)

2. Pahami audiens

Ini tahapan yang tak kalah penting, ibarat sedang jualan obat, he.he. Anda harus tahu persis apa penyakit yang sedang di derita, kemampuan “daya beli” mereka (users), berapa banyak jumlah mereka, dan bagaimana kebiasaan-kebiasaan mereka. Mengetahui karakteristik mereka akan menjadi modal berharga untuk langkah-langkah berikutnya. Memahami audiens juga berarti kita sedang membaca buku tentang apa yang boleh, dan apa yang tidak boleh dilakukan, karena kita sedang bicara budaya manusia bekerja dan berkebiasaan. So, setidaknya ada 3 hal yang harus anda cari tahu : kemauan (berubah), kemampuan (menguasai teknologi) dan kesempatan (berbuat)

See also  Seri Cloud 3. Setting Mudah Ukuran Maksimal Upload File di Owncloud

Management

3. Branding (Merk)

Setelah 2 langkah diatas dilakukan, maka saatnya melakukan “kick off” dimulainya kampanye, membuat merk yang perlu anda perhatikan adalah sebagai akronim BAIDA berikut :

  • Branding (Perancangan ikon)
  • Attention (Trik menarik perhatian)
  • Interest (Apa yang menjadi ketertarikan users) 
  • Desire (Keinginan users)
  • Action (Lakukan)

4. Perhatian

Ketika masa adaptasi ini, perhatian lebih baik ditekankan pada perubahan persepsi, stratgei top-down tentu saja hanya akan membuat pertentangan yang makin keras.

Mengidentifikasi apa ketakutan mereka, masalah mereka, hambatan, dan apa kelemahan mereka. Menganalisis data ini dalam konteks proyek Anda dan ini akan membuat lebih mudah bagi users Anda untuk menemukan program yang menarik bagi mereka.

5. Ketertarikan

Menentukan pesan yang ingin Anda sampaikan dengan jelas dan singkat. Perhatikan bahwa manusia adalah makhluk selektif, oleh karena itu perlu untuk menarik minat users Anda dengan cepat.

Batasi strategi Anda dengan cara yang menyoroti hal-hal pokok, dan kemudian menghubungkannya ke titik lemah yang anda temukan dalam audiens Anda. Misalnya, jika Anda menemukan bahwa audiens Anda takut dan tidak nyaman menggunakan komputer secara teratur, Anda perlu menyesuaikan kampanye untuk memecahkan masalah ini.

6. Keinginan

Buat daftar semua aspirasi yang berbeda audiens Anda dan mengapa mereka ingin memulai e-learning. Kemudian, susun konsep pesan Anda dalam bentuk iklan dan menyusun rencana promosi yang menarik dan sesuai.

Ingat: “Jika nilai e-learning gagal untuk menjawab pertanyaan users,” Apa untungnya bagi saya ?” maka mereka tidak akan memakainya” (E-Learning: You Build It — Now Promote It oleh Jay Cross).

7. Aksi

Membuat informasi yang dapat diakses dan mudah untuk ditemukan. Semakin banyak orang tahu tentang proyek dan manfaatnya, semakin mereka akan tertarik.

See also  Tak Pernah Berhenti

Kenyamanan: Buatlah semudah mungkin bagi mereka untuk mengakses course untuk memulai.

Keterlibatan: Anda perlu melibatkan audiens Anda dengan membuat rencana bersama. Ini berarti membuat mereka merasa memiliki gaya belajar baru ini.

8. Kampanye

Apa media yang paling efektif untuk memulai kampanye ?. Jangan lupa pertimbangkan effisiensinya. Beberapa media yang bisa anda pertimbangakan antara lain :

  • Newsletter
  • Poster Interaktif
  • Email
  • Banner
  • Seminar
  • Aksesoris semacam kaos, bolpen, mug, stiker dsb
  • Menyampaikan berita perusahaan dengan berjalan dan mengunjungi masing-masing departemen.
  • Membuat video untuk membantu orang belajar lebih banyak tentang proyek.
  • Mengundang perwakilan dari Departemen Pelatihan untuk pertemuan dengan karyawan.

9. Konsisten

Tujuan dari proyek Anda adalah untuk mengambil hati users Anda dari situasi saat ini atau posisi untuk satu masa depan. Satu-satunya cara untuk memimpin proses perubahan dengan benar adalah melalui komunikasi yang tepat dan strategi pemasaran.

Sebuah periode 9-12 bulan adalah kisaran yang wajar untuk menjalankan rencana pemasaran dengan kombinasi yang pas. Campuran ini dapat membantu audiens mengingat pesan dan membiasakan. Jika Anda mulai meningkatkan kesadaran sejak awal proyek, Anda lebih mungkin untuk mendapatkan dukungan dari peserta didik.

Ingat: kampanye komunikasi tidak berhenti ketika Anda e-learning telah berjalan. Ini kunci komunikasi nonstop untuk selalu mengingatkan target mengapa dan kapan mereka harus menyelesaikan pelatihan.

Oke, sekian bahasan marketing ini. Semoga menginspirasi !

Salam hangat,

 

Dedy Setyo