Kurikulum Merdeka
Menjelang masuknya tahun akademik 2022/2023, satuan pendidikan diberikan kesempatan untuk memilih diantara 3 opsi yang akan digunakan yakni, Mandiri Belajar(hanya menggunakan beberapa bagian dan prinsip dari Kur Merdeka tanpa merubah Kurikulum), Mandiri Berubah(menggunakan Kur Merdeka dengan perangkat ajar yang sudah disediakan) dan Mandiri Berbagi (Menggunakan Kur Merdeka dengan mengembangkan perangkat sendiri).
Walhasil satuan pendidikan yang telah memilih opsinya, tercatat sampai 30 April 2022 adalah sebanyak 143ribu sekolah lebih. Sejumlah sekolah inilah yang terdiri dari berbagai level baik dari PAUD hingga SMA/SMK, pada tahun ajaran 2022/2023 ini nanti akan menerapkan Kur Merdeka.
Modul Projek dalam Kurikulum Merdeka
Dalam penerapannya, Pembelajaran berbasis Projek muncul sebagai satu program yang wajib dilakukan namun terpisah dari Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler, sehingga menjadi bagian penting untuk membentuk profil pelajar pancasila yang menjadi mandat dari Kemendikbud RI.
Tak terkecuali dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memiliki program menerapkan agenda/kurikulum anti korupsinya agar bisa digunakan dibanyak satuan pendidikan yang ada di seluruh Indonesia. KPK berkeinginan agar dalam perancangan desain projeknya, nanti selaras dengan semangat kurikulum merdeka.
Pada kesempatan ini, saya diminta untuk mendampingi bagaimana perancangan dan pembuatan modul projek nya kepada teman-teman perumus yang akan membuat modul projeknya.
Penyusunan Modul Projek untuk Program Antikorupsi
Diawali dengan filosofi teori belajar konstruktivisme, urgensi projek based learning hingga workshop penyusunan modul dan media belajarnya. Semoga berkontribusi kepada peningkatan kemampuan teman-teman sekalian. Berikut dokumentasi kecil dari kegiatan tersebut.

Pembukaan seminar dan workshop


Didepan Auditorium Pusat Edukasi Antikorupsi

Didepan logo KPK
Terima kasih kepada teman-teman yang sudah mendukung dan terlibat pada acara ini. Saya jadi ikut belajar banyak dan semakin optimis, melihat sendiri bagaimana anak-anak muda yang cerdas, gesit dan kreatif ikut serta pada gerakan pemberantasan korupsi di negeri ini.
Memang benar bahwa anak-anak muda wajib untuk berkontribusi pada perbaikan bangsa, karena sejatinya para pemuda inilah yang akan melanjutkan tongkat estafeta kepemimpinan nantinya. Semoga materi yang sudah disampaikan memiliki manfaat banyak dimasa depan.
Berikut sertifikat resmi dari penyelenggara

Salam hangat,
Dedy Setyo Afrianto
More Stories
Merakit Kata Menyambung Makna
Cendekia Sebagai Cahaya
Hari Guru Nasional; Tantangan dan Harapan