Apakah Anda pernah mengalami ketika menghadiri pelajaran di sekolah, Anda merasa bosan dengan metode pembelajaran yang hanya berfokus pada guru sebagai pengajar? Metode pembelajaran ini cenderung membosankan bagi sebagian siswa, terutama bagi mereka yang memiliki berbagai minat dan keunikan dalam belajar. Tapi, bagaimana jika ada metode pembelajaran baru yang dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar dan meningkatkan hasil akademik mereka? Flipped Classroom adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan tersebut.
Apa itu Flipped Classroom?
Flipped Classroom adalah metode pembelajaran yang membalikkan peran guru dan siswa dalam kelas. Dalam metode ini, siswa akan mempelajari konsep pembelajaran di luar kelas, sementara guru akan berperan sebagai fasilitator dalam kelas. Dalam Flipped Classroom, siswa akan diberikan tugas untuk belajar di luar kelas, seperti menonton video pembelajaran atau membaca materi pembelajaran, sebelum mereka masuk ke kelas. Selama kelas, guru akan memfasilitasi diskusi dan aktivitas yang mendorong siswa untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari.

Contoh Pengalaman Sekolah Melakukan Flipped Classroom
Beberapa sekolah di seluruh dunia telah menerapkan Flipped Classroom sebagai metode pembelajaran yang efektif. Berikut adalah beberapa contoh sekolah yang telah berhasil menerapkan Flipped Classroom:
-
The American School of Bombay, India.
The American School of Bombay telah menerapkan Flipped Classroom sebagai metode pembelajaran sejak 2012. Dalam Flipped Classroom, siswa diharuskan untuk menonton video pembelajaran sebelum masuk kelas. Selama kelas, siswa akan bekerja secara tim dan menerapkan konsep yang telah dipelajari. Flipped Classroom telah membantu meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas dan meningkatkan hasil akademik mereka.
-
Bishop’s Stortford College, Inggris.
Bishop’s Stortford College telah menerapkan Flipped Classroom sebagai metode pembelajaran sejak 2013. Dalam Flipped Classroom, siswa diharuskan untuk membaca materi pembelajaran sebelum masuk kelas. Selama kelas, guru akan memfasilitasi diskusi dan aktivitas yang mendorong siswa untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari. Flipped Classroom telah membantu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif.
-
Clintondale High School, Amerika Serikat.
Clintondale High School adalah salah satu sekolah pertama di Amerika Serikat yang menerapkan Flipped Classroom sebagai metode pembelajaran. Dalam Flipped Classroom, siswa diharuskan untuk menonton video pembelajaran sebelum masuk kelas. Selama kelas, guru akan memfasilitasi diskusi dan aktivitas yang mendorong siswa untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari. Flipped Classroom telah membantu meningkatkan hasil akademik siswa dan mengurangi jumlah siswa yang gagal dalam pelajaran.
-
Saigon South International School, Vietnam.
Saigon South International School di Vietnam adalah salah satu sekolah internasional yang menerapkan Flipped Classroom sebagai metode pembelajaran. Dalam Flipped Classroom, siswa diharuskan untuk menonton video pembelajaran sebelum masuk kelas. Selama kelas, guru akan memfasilitasi diskusi dan aktivitas yang mendorong siswa untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari. Flipped Classroom telah membantu meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas dan meningkatkan hasil akademik mereka.
-
St. Edward High School, Amerika Serikat.
St. Edward High School di Amerika Serikat telah menerapkan Flipped Classroom sebagai metode pembelajaran sejak 2014. Dalam Flipped Classroom, siswa diharuskan untuk menonton video pembelajaran sebelum masuk kelas. Selama kelas, guru akan memfasilitasi diskusi dan aktivitas yang mendorong siswa untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari. Flipped Classroom telah membantu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif.
Apa yang Dilakukan Guru dan Siswa dalam Flipped Classroom?
Dalam Flipped Classroom, guru dan siswa memiliki peran yang berbeda dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional. Berikut adalah peran guru dan siswa dalam Flipped Classroom:
Peran Guru:
- Menyiapkan materi pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa di luar kelas, seperti video pembelajaran atau materi bacaan.
- Membuat pertanyaan atau tugas yang mendorong siswa untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari di luar kelas.
- Memfasilitasi diskusi dan aktivitas di kelas yang mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dan menerapkan konsep yang telah dipelajari.
Peran Siswa:
- Menonton video pembelajaran atau membaca materi pembelajaran di luar kelas.
- Menjawab pertanyaan atau menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru.
- Berpartisipasi aktif dalam diskusi dan aktivitas di kelas.
Kesimpulan :
Flipped Classroom adalah salah satu metode pembelajaran yang inovatif dan efektif dalam meningkatkan hasil akademik siswa dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Beberapa sekolah di seluruh dunia, seperti The American School of Bombay di India, Bishop’s Stortford College di Inggris, Clintondale High School dan St. Edward High School di Amerika Serikat, dan Saigon South International School di Vietnam, telah menerapkan Flipped Classroom dan berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam Flipped Classroom, guru dan siswa memiliki peran yang berbeda, dan metode ini mendorong siswa untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari di luar kelas. Dengan menerapkan Flipped Classroom, kita dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar dan meningkatkan hasil akademik mereka.
Info Penting

Akses Youtube Channel Dedy Setyo Afrianto untuk beragam informasi penting lainnya.
Jangan lupa subscribe, like dan komen. Terima kasih
More Stories
Evaluasi Flipped Classroom
Personalisasi Belajar : Apa dan Bagaimana
Bahan Pre-Meeting Pelatihan Flipped Classroom