Feedback personal kepada siswa sangat penting untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang secara akademik maupun pribadi. Namun, memberikan feedback yang efektif dapat menjadi hal yang sulit bagi para guru dan pengajar. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas sepuluh teknik yang berguna dalam memberikan feedback personal kepada siswa, beserta contohnya.
Pengantar
Siswa adalah individu yang unik dengan kekuatan dan kelemahan masing-masing. Memberikan feedback yang efektif dapat membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka dan membuat mereka lebih termotivasi untuk belajar. Namun, memberikan feedback personal yang tepat dan efektif bisa jadi sulit bagi para guru dan pengajar. Terkadang, feedback yang diberikan bisa tidak direspon dengan baik atau malah membuat siswa merasa putus asa. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas sepuluh teknik yang berguna dalam memberikan feedback personal kepada siswa, beserta contohnya.
10 Teknik Memberikan Feedback Personal untuk Siswa
1. Berikan Feedback yang Spesifik
Feedback yang spesifik sangat penting untuk membantu siswa memahami dengan jelas apa yang mereka lakukan dengan benar atau salah. Sebagai contoh, “Andi, kamu melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam presentasi itu. Kamu jelas menguasai topik dan menyampaikannya dengan cara yang jelas dan persuasif” lebih baik daripada “Andi, kamu melakukan presentasi yang baik”. Dalam contoh pertama, siswa tahu persis apa yang dia lakukan dengan baik dan bagaimana dia bisa mengulanginya di masa depan.
2. Fokus pada Perilaku yang Dapat Diperbaiki
Saat memberikan feedback personal, fokuslah pada perilaku yang dapat diperbaiki oleh siswa. Berikan solusi yang jelas dan tanggung jawab pada siswa untuk memperbaiki perilaku tersebut. Sebagai contoh, “Andi, kamu terlihat terlalu gugup saat melakukan presentasi. Coba untuk lebih mempersiapkan diri dan berlatih agar kamu merasa lebih percaya diri saat berbicara di depan umum” lebih baik daripada “Andi, kamu gugup saat presentasi”.
3. Jangan Gunakan Bahasa yang Menuduh atau Menyalahkan
Feedback yang bersifat menuduh atau menyalahkan dapat membuat siswa merasa tertekan dan putus asa. Oleh karena itu, hindari menggunakan bahasa seperti “kamu salah”, “kamu tidak seharusnya”, atau “kamu tidak mengerti”. Sebagai contoh, “Andi, saya mengerti kamu mungkin masih kesulitan dalam topik ini, jadi saya sarankan kamu membaca buku ini sebagai bahan referensi tambahan” lebih baik daripada “Andi, kamu tidak mengerti topik ini”.
4. Berikan Feedback secara Teratur
Memberikan feedback secara teratur dapat membantu siswa memperbaiki kinerja mereka. Berikan feedback setelah setiap tugas atau kegiatan, dan berikan kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki kinerja mereka.
5. Berikan Pujian yang Tepat
Memberikan pujian yang tepat dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri siswa. Namun, pastikan pujian yang diberikan spesifik dan berhubungan dengan kinerja siswa. Sebagai contoh, “Andi, kamu melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam menyelesaikan tugas ini. Kamu telah memperlihatkan kemampuan yang baik dalam memecahkan masalah” lebih baik daripada “Andi, kamu luar biasa”.
6. Jangan Gunakan Istilah Umum
Istilah umum seperti “bagus” atau “buruk” tidak memberikan informasi yang cukup untuk membantu siswa memahami kinerja mereka. Sebagai gantinya, gunakan istilah yang spesifik untuk menggambarkan kinerja siswa, seperti “cukup baik” atau “perlu diperbaiki”. Sebagai contoh, “Andi, kinerja kamu cukup baik dalam menulis esai ini, namun ada beberapa kesalahan dalam tata bahasa yang perlu diperbaiki” lebih baik daripada “Andi, esaimu bagus”.
7. Berikan Contoh Spesifik
Memberikan contoh spesifik dapat membantu siswa memahami feedback yang diberikan dan memberikan panduan yang jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka. Sebagai contoh, “Andi, ketika kamu melakukan presentasi, kamu terdengar agak tergesa-gesa dan terkadang sulit dipahami oleh audiens. Cobalah untuk memperlambat tempo presentasi dan mengartikulasikan kata-kata dengan jelas” lebih baik daripada “Andi, kamu harus menghasilkan presentasi yang lebih baik”.
8. Berikan Feedback yang Objektif
Feedback yang objektif tidak hanya mengandalkan opini personal, tetapi didasarkan pada data dan fakta yang ada. Sebagai contoh, “Andi, menurut rubrik penilaian ini, kamu telah mencapai tujuan yang ditetapkan dalam tugas ini. Namun, ada beberapa kesalahan dalam tata bahasa yang perlu diperbaiki” lebih baik daripada “Andi, menurut saya kamu sudah cukup baik dalam menulis esai ini”.
9. Jangan Beri Terlalu Banyak Feedback
Terlalu banyak feedback dapat membuat siswa merasa kewalahan dan tidak tahu harus memperbaiki apa terlebih dahulu. Sebagai gantinya, fokuslah pada satu atau dua hal yang perlu diperbaiki terlebih dahulu, dan berikan kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki kinerja mereka sebelum memberikan feedback berikutnya.
10. Berikan Feedback secara Privat
Memberikan feedback secara privat dapat membantu siswa merasa lebih nyaman dan terbuka dalam menerima feedback. Sebagai contoh, bertemu dengan siswa setelah kelas atau mengatur waktu konseling khusus untuk memberikan feedback yang lebih terperinci.
Kesimpulan
Memberikan feedback personal yang efektif dapat membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka dan meningkatkan kinerja akademik dan pribadi mereka. Sepuluh teknik di atas dapat membantu guru atau pendidik memberikan feedback yang efektif. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap siswa unik, dan teknik yang berbeda mungkin lebih efektif untuk satu siswa daripada yang lain. Oleh karena itu, pendidik harus fleksibel dan terbuka untuk mencoba berbagai teknik dan menyesuaikan feedback mereka sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Dengan memberikan feedback yang efektif, pendidik dapat membantu siswa mencapai potensi penuh mereka dan menjadi sukses dalam kehidupan.
Info Penting

Akses Youtube Channel Dedy Setyo Afrianto untuk beragam informasi penting lainnya.
Jangan lupa subscribe, like dan komen. Terima kasih
More Stories
Evaluasi Flipped Classroom
Personalisasi Belajar : Apa dan Bagaimana
Bahan Pre-Meeting Pelatihan Flipped Classroom