25/03/2025

dedysetyo.net

Berbagi Semangat, Menyebarkan Inspirasi..

Kekuatan Video Sebagai Media Pembelajaran

Tahukah Anda artis-artis yang populer gara-gara video rekaman pribadinya muncul di situs video sharing ?. Jika iya, maka diantara beberapa jawabannya adalah Justin Bieber, penyanyi bernama lengkap Justin Drew Bieber ini “muncul” ke permukaan dunia hiburan setelah video rekamannya pada kontes menyanyi “Stratford Star” di Ontario yang dipublikasikan di YouTube oleh ibu Justin pada tahun 2007. Baru dua tahun kemudian (2009) namanya dikenal oleh publik Amerika Serikat. Saya coba sebutkan lagi contohnya, pernah ingat tayangan yang marak di berbagai media Indonesia beberapa tahun silam tentang tayangan lagu “Keong Racun” oleh Sinta dan Jojo ?. hampir-hampir mirip dengan kisah Bieber tadi, video lipsync diperankan oleh Sinta (Sinta Nurmansyah) dan Jojo (Jovita Adityasari), dua orang mahasiswi asal Kota Cimahi-Jawa Barat, yang kemudian diunggah di situs YouTube juga. Sampai dengan tulisan ini dibuat “keong racun” dilihat oleh 7,767,105 (Tujuh Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu Seratus Lima) orang, 8693 komentar.

Yang ketiga adalah yang artis “dadakan” Youtube bernama  Park Jae Sang, atau yang lebih dikenal Psy dengan “Gangnam Style” nya. Gangnam style dilihat oleh 1,157,932,947 (Satu Milyar Seratus Lima puluh tujuh juta Sembilan ratus tiga puluh dua ribu Sembilan ratus empat puluh tujuh) orang, 4,823,369 komentar per tulisan ini dibuat. Dipublikasikan 15 Juli 2012, kira-kira enam bulan setelah publikasi berhasil membuat sejarah video dengan ranking tertinggi penayangan di dunia maya. Pernah di undang sebagai tamu spesial di acara-acara TV Amerika membuat nama Psy makin mendunia, bahkan terakhir kali Psy di undang ke Thailand untuk menghadiri pesta ulang tahun ke 85 raja negara gajah putih tersebut.

Begitulah kekuatan media, dengan video sebagai salah satu komponennya berhasil membuat hot issue terbaru, mengubah nasib seseorang dari orang biasa menjadi terkenal. Penyiaran memang butuh pendukung, dan pendukung terkuat saat ini adalah audio-visual yang dinamakan video. Kemudian, dalam konteks saat ini, perkembangan teknologi dapat saja dipakai untuk menyokong pendidikan. Pendidikan saat ini mau tak mau kalau ingin maju dan bergerak cepat, melibatkan teknologi adalah solusinya. Kabar baiknya, Youtube sebagai salah satu media favorit pengakses internet turut berkontribusi dalam dunia pendidikan dengan membuat channel khusus untuk pendidikan melalui http://www.youtube.com/education.

See also  Instrumen Penilaian Flipped Classroom Model

youtube education

Video memiliki kelebihan dibandingkan dengan media yang lain dalam pengajaran, menurut Sharon E Smaldino dalam bukunya “Instructional Technology and Media for Learning” video memiliki kemampuan lebih kompleks dan melengkapi dibandingkan dengan media statis lainnya (tulisan dan gambar), diantaranya :

1. Manipulation of Time (Manipulasi waktu)

Memanipulasi waktu memungkinkan pengajar untuk menayangkan media pada waktu-waktu yang kita inginkan. Kejadian yang berlangsung hari kemarin, dapat dengan mudahnya kita capture untuk kemudian kita tayangkan diwaktu yang telah kita skenario bersama siswa. Sebagai contoh untuk pelajaran pendidikan kewarganegaraan/politik, untuk mengetahui proses terjadinya reformasi 1998 kita dapat memutarkan video demonstrasi mahasiswa 98 atau detik-detik mundurnya Soeharto dari tampuk kepemimpinan. Hal ini akan memberikan pemahaman sekaligus akan membawa siswa seolah-olah mereka berada pada kejadian itu.

2. Compression of Time (Pemadatan waktu)

Tayangan dengan muatan tertentu dapat kita pilah dan pilih untuk kita padatkan pada menit atau detik tertentu, sehingga penguatan akan tujuan pembelajaran yang kita tekankan harapannya akan lebih mengena.

3. Expansion of Time (Perpanjangan waktu)

Waktu putar dapat kita rekayasa menjadi lebih panjang dari sebenarnya, efek pengulangan dalam pembelajaran juga akan menjadi lebih baik dalam penerimaan siswa. Misalnya dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam, bahasan tentang sholat, jika dalam evaluasi ternyata siswa memerlukan penajaman pada posisi sholat dan bacaan yang belum sesuai, pengajar dapat memberikan materi dengan pengulangan yang cukup.

4. Manipulation of Space (Manipulasi ruang)

Kelebihan video yang ke empat adalah memungkinkannya membawa siswa ke dalam tempat yang tidak ada pada sekitar lingkungan belajar. Untuk pelajaran geografi misalnya, jika siswa belajar tentang gempa bumi dan tsunami, maka tidak perlu membawa siswa ke Jepang yang notabene negara dengan potensi gempa terbanyak dan menunggu terjadi tsunami, karena selain mahal pastinya sangat beresiko. Menggunakan video yang terekam oleh kamera profesional yang dilakukan oleh National Geograpfic atau Discovery Channel misalnya. Akan membantu mereka memahami materi dengan mudah dan tervisualisasi nyata dihadapan.

See also  Resume Buku "Flip Your Classroom" (2012)

Jika dalam kenyataannya pengajar di lapangan kesulitan melakukan pembuatan sendiri, maka hal ini dapat diantisipasi dengan mengunduhnya dari situs video sharing seperti youtube.com, dailymotion.com, metacafe.com atau situs berbagi video yang lain.

Demikian, Selamat berkarya !.

Salam hangat,

Dedy.