17/04/2024

dedysetyo.net

Berbagi Semangat, Menyebarkan Inspirasi..

Penilaian Berbasis Komputer dalam E-Learning: Sebuah Kerangka untuk Membangun Pertanyaan dan Tugas untuk Platform Teknologi

Tulisan ini merupakan seri berikutnya dari kuliah sub kajian Analisis Jurnal Internasional terpublikasi tentang Teknologi Pendidikan, Teknologi Pembelajaran dan Evaluasi. Pada judul ini membahas tentang evaluasi berbasis komputer dalam e-learning ternyata memiliki varian yang beragam untuk mengukur kemampuan siswa. Dari total 25 model evaluasi, saya baru membahas 11 diantaranya, dilengkapi dengan gambar peraga tiap modelnya diharapkan akan mempermudah dalam pengkajian. Ditulis sebagai pendahuluan dan “pemantik” bagi Anda yang minat dalam bahasan ini.

Selamat membaca !


Penelitian dari :

Kathleen Scalise & Bernard Giford

Judul Penelitian :

Computer-Based Assessment in E-Learning: A Framework for Constructing “Intermediate Constraint” Questionsnd Tasks for Technology Platforms

(Penilaian Berbasis Komputer dalam E-Learning: Sebuah Kerangka untuk Membangun Pertanyaan Dan Tugas untuk Platform Teknologi)

Nomor Jurnal :

Volume 4, Number 6 · June 2006

Penerbit :

Technology and Assessment Study Collaborative Caroline A. & Peter S. Lynch School of Education, Boston College

Preferred citation :

Scalise, K. & Giford, B. (2006). Computer-Based Assessment in E-Learning: A Framework for Constructing “Intermediate Constraint” Questions and Tasks for Technology Platforms. Journal of Technology, Learning, and Assessment, 4(6). Retrieved [date] from http://www.jtla.org

Pendahuluan

Hadirnya teknologi Internet berupa Web atau WWW (World Wide Web) dengan berbagai macam teknologi pendukungnya, telah memungkinkan dilakukannya komunikasi dan layanan informasi secara mudah dan efisien. Dengan menggunakan protokol http (hypertext tranfer protocol) sebagai basis komunikasi baku di Internet, semua bentuk komunikasi tradisional dapat dilakukan melalui Internet, bahkan lebih efektif, karena dimungkinkan penggabungan semua komponen multimedia ke dalam Web. Dalam bidang pendidikan, teknologi informasi telah dimanfaatkan untuk menunjang layanan administrasi, proses pembelajaran, pendaftaran ulang, perpustakaan, akses nilai, pencarian referensi secara cepat dan mudah, proses penelitian, pembayaran SPP, bahkan untuk pelaksanaan assessment di sekolah. Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran ataupun dalam assessment siswa (bisa berupa ulangan atau tugas), memungkinkan peserta melakukan tes dari tempat yang berbeda, baik itu dalam jaringan internet maupun dalam jaringan intranet. Komputer- komputer yang dihubungkan ke Internet dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni komputer penyedia layanan (server) dan komputer pengguna layanan (client).

See also  Webinar Hybrid Learning

Penggunaan teknologi untuk melakukan assessment kepada siswa  disekolah berhasil mendorong ukuran validitas yang tinggi dalam hasilnya, memotivasi siswa dalam pengerjaannya, selain itu bentuk penyajian soal juga lebih interaktif dan harapannya sesuai dengan tujuan pengukuran yang ingin dicapai, dengan kata lain pengukurannya lebih kontekstual.

Bennet pada tahun 1993 dalam bukunya memunculkan pernyataan “poor attitudes toward learning and incorrect inferences about its purposes…for example that there is only one right answer, that the right answer resides in the head of the teacher or test maker, and that the job of the student is to get the answer by guessing” menyatakan bahwa menggunakan format pengukuran pilihan ganda dengan satu jawaban pada pilihan opsional memungkinkan siswa dapat mengerjakan dengan cara menebak, hal ini tentu saja membuat pengukuran akan tingkatan kemampuan siswa menjadi tidak valid.

Perubahan kepada pola authentic assessment, alternative assessment, performance assessment, dynamic assessment, portfolio systems, constructed response, higher-order assessment dan pendekatan yang lain juga muncul akibat keterbutuhan terhadap validitas terhadap proses assessment (Osterlind, 1998). Beberapa teori menyebutkan, bahwa pengukuran dengan pilihan ganda tanpa basis yang cukup mengakibatkan skill yang kompleks dari siswa tidak dapat terukur dengan baik dan tidak kontekstual.

Menggunakan assessment berbasis computer, ternyata beragam pengukuran kepada siswa dapat disajikan dengan baik, bermacam tipe soal (28 macam) menjadikan pengukuran begitu variatif dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengajar.

Intermediate Constraint Item Types
Intermediate Constraint Item Types
True False
True False

Dalam gambar di atas, jenis pilihan ganda yang pertama adalah Benar-Salah. Yaitu siswa menilai suatu pernyataan dengan menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah.

Alternate choice
Alternate choice

Dalam Gambar 3, contoh pilihan ganda yang kedua adalah alternate choice/pilihan alternatif. Siswa diberikan dua buah pernyataan dan diminta menganalisis pernyataan mana yang paling tepat sesuai dengan kasus yang diajukan.

See also  Video; Meningkatkan Pembelajaran Melalui Gambar Bergerak (tulisan 4 dari 4 tulisan--habis)
Multiple choice
Multiple choice

Dalam Gambar 4, merupakan bentuk konvensional pilihan ganda yang kita kenal. Siswa diminta memilih diantara 5 jawaban yang paling tepat dari pertanyaan yang diajukan.

Multiple choice with new media distractors
Multiple choice with new media distractors

Dalam Gambar 5, merupakan contoh pilihan ganda dengan Media Pengecoh yang baru, sebagai contoh dengan menggunakan 4 kuadran . Dengan pertanyaan yang lebih sederhana, tetapi siswa harus lebih dahulu memiliki pengetahuan membaca kuadran jika ingin menjawab pertanyaan sederhana tersebut sehingga kemungkinan jawaban lebih banyak.

Multiple True False
Multiple True False

Dalam gambar 6,merupakan contoh penggabungan antara bentuk True-False dan pilihan ganda konvensional. Siswa diminta menentukan dan mengidentifikasi benar-salah setiap pilihan jawaban, bukan hanya menentukan jawaban yang benar.

Yes No with explanation
Yes No with explanation

Pada gambar 7 di atas, adalah contoh kedua bentuk seleksi ya/tidak dengan alasannya. Hal ini akan memperkuat bahwa siswa mampu menjawab dengan disertai pemahaman.

Multiple Answer
Multiple Answer

Pada gambar 8 merupakan contoh tipe seleksi dengan lebih dari satu kemungkinan jawaban. Siswa harus mengidentifikasi setiap jawaban yang benar.

Complex Multiple Choice
Complex Multiple Choice

Dikatakan complex Multiple Choice dikarenakan merupakan gabungan antara pihan ganda konvensional dengan jawaban pengecoh.

Matching
Matching

 Pada gambar 10, merupakan contoh pertama Reordering/rearrangement, siswa diharapkan untuk dapat mencocokkan penyataan disisi kiri dengan jawaban disisi yang lain yang sesuai.

Categorizing
Categorizing

Hampir sama dengan gambar 10, pada tipe soal jenis ini, pernyataan dicocokkan dengan jawaban yag sesuai dan bersifat mengkategorikan statemen dengan pilihan yang benar.